‘Masa
paling indah itu bukanlah saat-saat kita SMA. Justru masa dalam hidup kita yang
paling indah adalah saat kita duduk di bangku kuliah.’
Kutipan
tersebut saya dengar saat menerima materi dalam kegiatan P2MB (Penerimaan dan
Pembinaan Mahasiswa Baru) Universitas Hasanuddin (UNHAS) yang dilaksanakan
selama lima hari, pada tanggal 15 – 20 Agustus 2016.
Tentu
saja, P2MB Universitas Hasanuddin ini bukan sembarang P2MB. Dulu, orang-orang
berpikir proses penerimaan adalah hal paling seram yang pernah ada. Langsung
terbayang di benak kita betapa tersiksanya batin ini karena harus berhadapan
dengan puluhan senior yang super tegas dan garang—belum lagi kalau mereka
gondrong—apalagi kalau disuruh yang aneh-aneh seperti berenang di dalam parit,
jalan jongkok, hingga berguling di atas lumpur.
Bersyukurlah
kita yang hidup di era modern. Di zaman ini, imej prosesi penerimaan MABA (Mahasiswa Baru) berubah total. Sekarang,
prosesi penerimaan lebih mengarah pada hal-hal yang mendidik dan memotivasi
mahasiswa untuk perkembangan diri mereka di masa-masa kuliahnya nanti.
Begitupun
dengan prosesi P2MB UNHAS. Yang dulunya disuruh merangkak, sekarang hanya
disuruh duduk manis di kursi empuk—bahkan diberi snack sampai makanan berat. Yang dulunya digertak-gertak, sekarang
justru diberi apresiasi, pujian, dan motivasi dari orang-orang hebat yang
dulunya pernah menginjakkan kaki mereka di UNHAS itu sendiri. Dan jika dulu
para MABA disuruh guling-guling di atas aspal, sekarang kita dengan bangganya
bisa memakai baju putih, sepatu baru, memakai dasi, dan pastinya almamater
kebanggaan warga Unhas, jas merah. Keren, kan!
Jadi,
kami—para MABA yang ‘katanya’ cantik, ganteng dan luar biasa—melewati berbagai
macam tingkat penerimaan. Dari penerimaan tingkat universitas oleh Rektor Prof.
Dr. Dwia Aries Tina Pubuluhu, M.A, yaitu dengan mengucap janji suci kami untuk
mengemban tugas sebagai mahasiswa sekaligus calon penerus bangsa yang akan
membawa nama baru UNHAS. Lalu di tingkat fakultas—Alhamdulillah Tuhan
menempatkan saya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, departemen Ilmu
Komunikasi—oleh dekan, setelah itu penerimaan tingkat jurusan dan tingkat BEM
(Badan Ekseskutif Mahasiswa). Setelah itu, kami merayakan penerimaan tersebut
di hari terakhir P2MB, yang dikenal dengan ‘UNHAS Day’.
Kedatangan
kami sebagai mahasiswa baru—bahkan ketika nama kami belum tertera di pengumuman
jalur penerimaan manapun—bahkan sudah dipikirkan oleh petinggi dan warga Unhas
berbulan-bulan yang lalu. Tangan hangat mereka yang dengan bangganya menyambut
kami benar-benar bikin speechless dan
bahagia.
Bagaimana
tidak, saking cintanya, kita diberi persembahan puisi oleh Ibu Rektor, berbagai
macam apresiasi serta motivasi dari orang-orang hebat. Orang-orang hebat
tersebut berasal dari berbagai macam profesi dan latar belakang. Dimulai dari Kepala
Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol. Dr. Drs H. Anton Charliyan, lalu
sambutan Pak Bupati Bone; Dr. H. Andi Fahsar M. Padjalangi,
M.Si yang membuat saya semakin bangga menjadi warga UNHAS dengan cerita dan
kisahnya, tak lupa Wakil Walikota Sulawesi Selatan; Pak Dr. Syamsu Rizal MI, S.Sos. M.Si—yang super keren dan loveable. Kedatangan Daeng Ical (sapaan
akrab Wakil Walikota Sulawesi Selatan) adalah hal paling menarik dan
benar-benar memotivasi diri saya, karena walaupun beliau super sibuk, membaca
buku tidak pernah hilang dari jadwal hariannya. Saluut! (fyi, beliau juga
suka minum kopi, hehe)
Tak hanya itu, kami juga kedatangan
alumni dengan seribu satu cerita #eea.
Dari lelaki yang sudah berkepala tiga—empat pun ada—hingga wanita cantik
rupanya. Dari pengamat politik hingga pelatih yoga. Dan mereka benar-benar
membuat saya terkesan; Tidak, tidak hanya terkesan. Jemari saya bahkan tidak
pernah bosan memberikan tepuk tangan atas cerita dan motivasi mereka.
Dosen, petinggi jurusan dan
fakultas, serta Kakak-kakak dari BEM juga tak mau kalah. Mereka secara
bergantian memberikan kami bekal untuk menjadi mahasiswa nantinya, serta quotes yang sangat keren—jujur saja,
karena itu saya tidak mencatat beberapa materi, selain quotes dan kata-kata bijak dari orang hebat seperti mereka.
Soalnya, mereka benar-benar keren. Asli keren!
Nah, terakhir, di ‘UNHAS Day’, kita
dimanjakan dengan pameran berbagai UKM dan penampilan artis serta beberapa UKM;
Seperti seni tari dan PSM (Paduan Suara Mahasiswa). Dan, kejutaaaaaaaaaaaaaaaaaan!
Menteri Pemuda dan Olahraga (MENPORA), Pak Imam Nahrawi secara eksklusif datang
menyapa kami dan memberikan sambutan hangat untuk kita. Jadi, masih mau
berpikir P2MB itu seram? Sarkatis? Bahkan Mengerikan?
Ketahuilah teman-teman, P2MB
hanyalah sebuah perkenalan untuk kita; sebagai langkah awal menuju perjalanan
baru. Berbagai macam apresiasi dan motivasi yang diberikan tidak akan ada
artinya jika tidak kita aplilasikan ke kehidupan sebenarnya. Akan ada sesuatu
yang lebih hebat lagi, dan lebih menarik kedepannya. Dan saya siap membuktikan
bahwa masa kuliah adalah masa yang paling indah, dan menjadi ‘penikmat’ bangku
kuliah yang sebenarnya.
Salam, mahasiswa kampus merah!
No comments:
Post a Comment