Saturday, 27 June 2015

Dia juga Saksi (1)


Berbunyi.
Berdesit.
Berderit.
Suaramu.......
Berhimpit dengan kakiku,
Menyembunyikan buruknya tumitku.
Menyamarkan lelahnya jari kakiku.

Bagai penguntit;
Bagai mata-mata.
Alasmu,
Talimu,
dan lain-lain termasuk anggotamu;
Mengawasi kakiku, menjaga sepuluh jari kerdilku.

Kau tak punya mulut.
Bisu di hadapanku; 
Sehingga membuatku berpikir; "Tanpamu pun aku masih punya yang lain."

Sekali lagi; bagai penguntit;
Kau bisu dihadapanku.
Menuruti kata hatiku, menemani langkah kakiku.
Namun diammu..
Bekumu..
Dapat mengguncang takdirku.

Kemana aku membawamu pergi? 
Apakah hal itu berguna?
Apakah baik bagiku?
Oh, apakah ia menggiringmu ke tempat yang hina?
yang tak berguna bagiku?

Serendah apapun gesekanmu dengan aspal batu,
Sehening apapun bunyi deritanmu dengan tanah berbau,

Aku tahu, Tuhan bahkan lebih tahu.
Kau;
Bersama kedua kakiku;
Adalah penentu kehidupanku.
Baca : Kehidupan Akhirat-ku.
dan.. bisa saja kehidupan duniaku.


No comments: