-Apa itu media?
Media adalah
wadah untuk menyambung aspirasi, kegiatan, dan segala hal yang menyangkut
kepribadian masyarakat, baik secara umum bahkan mungkin secara khusus. Media
dapat menjadi sugesti untuk masyarakat membeli atau menjual sesuatu, contohnya
dalam iklan; Baik itu iklan pada media elektronik maupun media cetak. Media
memberitahukan apa yang perlu diketahui khalayak umum, seperti berita. Media
memberikan wawasan yang edukatif tetapi juga hal menyenangkan, seperti Laptop si Unyil dan kartun Dora The Exploler. Ibaratkan untuk
melihat sebuah dunia, media adalah indra yang digunakan untuk melihatnya.
Namun, jika
berbicara tentang media saat ini, banyaklah permasalahannya. Dulunya media
berperan utama dalam ‘memanusiakan manusia’. Media berfungsi sebagai pengawas,
berkomunikasi, sebagai pendidik, dan perekat sosial. Namun dewasa ini, fungsi
media tidak lagi dijalankan dengan baik. Tidak perlu dijabarkan berapa macam
hal negatif yang diakibatkan media. Tidak perlu dijelaskan sudah berapa ratus
kabar yang dilontarkan media yang hanya diinginkan masyarakat, bukan yang
dibutuhkan masyarakat.
-Bagaimana kaitan media dan komunikasi?
Komunikasi
adalah proses antara memberi dan menerima informasi, dimana kedua belah pihak
(dan/atau lebih) yang berkomunikasi memahami apa yang mereka beri dan apa yang
mereka terima satu sama lain. Mengenai hubungannya dengan media, komunikasi
adalah satu cara bagaimana media bekerja. Media menyampaikan informasi. Nah,
menyampaikan informasi adalah pengertian komunikasi, hehe. Jadi, tanpa komunikasi
yang baik, media pun tidak akan bekerja dengan baik. Sehingga, apa yang
diterima oleh sasaran media itu sendiri juga akan memiliki pemikiran yang
salah.
-Solusi untuk media saat ini?
Sebenarnya
kita tidak dapat memberikan solusi untuk media, toh mereka juga mungkin saja
tidak akan menghiraukan kita. Yang patut diberi solusi disini adalah pemakai,
penerima, dan pelaku media itu sendiri.
Penerima
informasi—atau apapun sejenisnya—dari media harus berfikir kritis dan memahami
dengan baik apa yang ia terima. Bukan sekedar mengiyakan dan menyebarluas apa
yang menurutnya benar, tetapi memahami dengan baik dan mengoreksi jika apa yang
dipaparkan media memang tidak sesuai dengan realita yang ada.
Pelaku media
harus lebih pandai dalam mengelola informasi. Walaupun banyak media yang
menyebarluaskan konten tidak senonoh dan sejenisnya, kita harus bisa
mempengaruhi lebih banyak pelaku agar mereka mampu meminimalisir hal tersebut,
dengan cara mengajak mereka menampilkan informasi yang lebih bermanfaat dan
berguna bagi orang lain.