Thursday, 22 September 2016

Apa Kabar 'Kamu' yang Suka Mengabarkan?


-Apa itu media?
                Media adalah wadah untuk menyambung aspirasi, kegiatan, dan segala hal yang menyangkut kepribadian masyarakat, baik secara umum bahkan mungkin secara khusus. Media dapat menjadi sugesti untuk masyarakat membeli atau menjual sesuatu, contohnya dalam iklan; Baik itu iklan pada media elektronik maupun media cetak. Media memberitahukan apa yang perlu diketahui khalayak umum, seperti berita. Media memberikan wawasan yang edukatif tetapi juga hal menyenangkan, seperti Laptop si Unyil dan kartun Dora The Exploler. Ibaratkan untuk melihat sebuah dunia, media adalah indra yang digunakan untuk melihatnya.
                Namun, jika berbicara tentang media saat ini, banyaklah permasalahannya. Dulunya media berperan utama dalam ‘memanusiakan manusia’. Media berfungsi sebagai pengawas, berkomunikasi, sebagai pendidik, dan perekat sosial. Namun dewasa ini, fungsi media tidak lagi dijalankan dengan baik. Tidak perlu dijabarkan berapa macam hal negatif yang diakibatkan media. Tidak perlu dijelaskan sudah berapa ratus kabar yang dilontarkan media yang hanya diinginkan masyarakat, bukan yang dibutuhkan masyarakat.
-Bagaimana kaitan media dan komunikasi?
                Komunikasi adalah proses antara memberi dan menerima informasi, dimana kedua belah pihak (dan/atau lebih) yang berkomunikasi memahami apa yang mereka beri dan apa yang mereka terima satu sama lain. Mengenai hubungannya dengan media, komunikasi adalah satu cara bagaimana media bekerja. Media menyampaikan informasi. Nah, menyampaikan informasi adalah pengertian komunikasi, hehe. Jadi, tanpa komunikasi yang baik, media pun tidak akan bekerja dengan baik. Sehingga, apa yang diterima oleh sasaran media itu sendiri juga akan memiliki pemikiran yang salah.
-Solusi untuk media saat ini?
                Sebenarnya kita tidak dapat memberikan solusi untuk media, toh mereka juga mungkin saja tidak akan menghiraukan kita. Yang patut diberi solusi disini adalah pemakai, penerima, dan pelaku media itu sendiri.
                Penerima informasi—atau apapun sejenisnya—dari media harus berfikir kritis dan memahami dengan baik apa yang ia terima. Bukan sekedar mengiyakan dan menyebarluas apa yang menurutnya benar, tetapi memahami dengan baik dan mengoreksi jika apa yang dipaparkan media memang tidak sesuai dengan realita yang ada.
                Pelaku media harus lebih pandai dalam mengelola informasi. Walaupun banyak media yang menyebarluaskan konten tidak senonoh dan sejenisnya, kita harus bisa mempengaruhi lebih banyak pelaku agar mereka mampu meminimalisir hal tersebut, dengan cara mengajak mereka menampilkan informasi yang lebih bermanfaat dan berguna bagi orang lain.

            

No comments: