Monday, 5 September 2016

Proses itu Penting!

photo by: Kakak Wawan

Yup. Berproses itu penting; Tidak, tidak hanya penting. Berproses itu kebutuhan. Sesuatu yang hebat berasal dari proses yang hebat pula. Kalau kamu sungguh-sungguh dalam proses, mana mungkin Tuhan memberikan hal yang tidak sebanding?
            Tuhan bahkan berjanji, proses tidak akan pernah mengkhianati hasil.
            Hal tersebut bagi saya adalah pesan terbaik yang saya terima ketika mengikuti OBSCURA; Orientasi Bersama Calon Unik dan Radikal pada hari Minggu, 4 September 2016 di gedung FIS III ruang 209 Universitas Hasanuddin. Selama kurang lebih 8 jam kami diberikan pemahaman, materi, dan dibekali ilmu tentang kemahasiswaan dan keorganisasian, juga mengenai KOSMIK—Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi—secara mendalam. Semua materi tentunya dibawakan oleh orang-orang hebat dengan berjuta pengalaman yang telah mereka lalui. Dan pastinya, sangat seru. Seru+++!
            Materi pertama yang diberikan adalah mengenai kemahasiswaan oleh Kak Andrian Akbar—yang akrab disapa Kak Abang. Setiap orang pasti punya perspektif berbeda terkait apa yang mereka peroleh dari materi tersebut, termasuk saya. Dan jujur, dalam hal-hal terkait berdiskusi, forum, ataupun ketika menerima materi, saya lebih senang menulis pesan atau quotes penting dari pemateri dibanding materi yang diberikan—tapi tetap saja, dong, saya memahami dan mengerti apa yang disampaikan pemateri. Dan mengenai materi kemahasiswaan, apa yang saya tangkap adalah tips dan trik penting untuk menjadi mahasiswa keren. Keren disini bukan soal bagaimana kita berpakaian, bergaya, ataupun tentang kekayaan. Keren yang dimaksud adalah tentang cara kita berpikir, bersosialisasi, berkembang, dan yang paling penting adalah bagaimana cara kita menerapkan sesuatu yang bernilai dan baik di mata masyarakat.
            Nah, karenanya, sejak tahun 90-an, mahasiswa—yang dulunya disebut kaum terpelajar—dianggap sebagai agent of change (agen perubahan). Mahasiswa adalah wajah masyarakat. Cerminan masyarakat dalam bertindak—walau tidak semua masyarakat setuju dengan apa yang dipikirkan oleh mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran penting dalam perkembangan suatu negara—bahkan dunia. Ingat kan, bagaimana Soekarno dan Bung Hatta seketika memiliki semangat yang berapi-api setelah peristiwa Rengasdengklok di tahun 1945, dimana para golongan muda menculik dua orang terpenting Indonesia di kala itu dan mempengaruhi mereka untuk segera memerdekakan Indonesia.
            Hal terpenting yang saya catat tentang materi kemahasiswaan adalah pesan kak Abang untuk kami, para mahasiswa agar terus bergerak; baik itu dalam berpikir dan bertindak dengan menggunakan media yang sudah ada dan dengan cara yang dewasa.
            Setelah materi kemahasiswaan, kami diberikan materi tentang keorganisasian oleh Kak Aslam Aziz, yang dulunya adalah Kaisar (Ketua) KOSMIK periode 2015-2016 dan ditemani oleh Kak Yudhi, Asisten Bidang Internal KOSMIK saat ini. Selain pemaparan struktur organisasi, kepengurusan, serta sedikit penjelasan mengenai AD/ART dan GBHKO dalam KOSMIK, kami juga berdiskusi tentang hal-hal menarik dan sharing pendapat satu sama lain. Tentang bagaimana sistem pendidikan saat ini yang kompetisinya lebih mementingkan nilai dan angka; Bukan kualitas. Tentang gagasan bahwa manusia adalah manusia, bukan suatu produk yang selalu diberikan ucapan “kami mencetak generasi..”, “kami menghasilkan bibit..”, dan ucapan-ucapan lainnya.
            Melalui perantara Kak Aslam dan Kak Yudhi, kami sebagai penerima materi dibukakan pintu untuk melihat dan menelaah KOSMIK. Ya, Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang bermazhab ‘proses’, dipimpin oleh inisiatif dalam diri kita masing-masing, dengan asas interdipenden yaitu saling bergantung satu sama lain dengan motto unik dan radikal-nya. Dan kutipan terbaik yang saya ambil dari materi keorganisasian—yang berfokus pada KOSMIK—adalah mengenai KOSMIK itu sendiri.
            “KOSMIK keren bukan karena melakukan hal-hal besar. Tetapi karena KOSMIK selalu memperhatikan hal-hal kecil.”-Kak Yudhi
            Terakhir, kami diberi games dan diajak menonton film karya kakak-kakak KOSMIK. Dan tentu saja, semua hal yang diberikan pasti mempunyai pesan penting dan ada saja yang bisa kita petik dari apa yang diberikan. Pastinya, untuk mendukung kita; Mahasiswa baru ke arah yang lebih baik dan tidak pernah puas dalam mencari ilmu.
            OBSCURA adalah pintu pertama kami sebelum melakukan ‘PDKT’ lebih dekat lagi dengan KOSMIK. Dan ini adalah hal terbaik yang pernah ada; Tidak semua orang pun bisa mengikuti prosesnya. Hanya orang-orang terpilih.
            Semoga kedepannya kita semua bisa terus berproses untuk menjadi orang yang lebih baik, dan salah satunya bisa diimplementasikan melalui berpikir dan berkarya dalam KOSMIK. :)
            “Kami tidak melihat hasil. Kami melihat proses!”-Kak Wawan
            SALAM BIRU MERAH!

No comments: