photo by: Kakak Wawan
Yup.
Berproses itu penting; Tidak, tidak hanya penting. Berproses itu kebutuhan.
Sesuatu yang hebat berasal dari proses yang hebat pula. Kalau kamu
sungguh-sungguh dalam proses, mana mungkin Tuhan memberikan hal yang tidak
sebanding?
Tuhan bahkan berjanji, proses tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Hal tersebut bagi saya adalah pesan
terbaik yang saya terima ketika mengikuti OBSCURA; Orientasi Bersama Calon Unik
dan Radikal pada hari Minggu, 4 September 2016 di gedung FIS III ruang 209
Universitas Hasanuddin. Selama kurang lebih 8 jam kami diberikan pemahaman,
materi, dan dibekali ilmu tentang kemahasiswaan dan keorganisasian, juga
mengenai KOSMIK—Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi—secara mendalam. Semua materi
tentunya dibawakan oleh orang-orang hebat dengan berjuta pengalaman yang telah
mereka lalui. Dan pastinya, sangat seru. Seru+++!
Materi pertama yang diberikan adalah
mengenai kemahasiswaan oleh Kak Andrian Akbar—yang akrab disapa Kak Abang. Setiap
orang pasti punya perspektif berbeda terkait apa yang mereka peroleh dari
materi tersebut, termasuk saya. Dan jujur, dalam hal-hal terkait berdiskusi,
forum, ataupun ketika menerima materi, saya lebih senang menulis pesan atau
quotes penting dari pemateri dibanding materi yang diberikan—tapi tetap saja, dong, saya memahami dan mengerti apa
yang disampaikan pemateri. Dan mengenai materi kemahasiswaan, apa yang saya
tangkap adalah tips dan trik penting untuk menjadi mahasiswa keren. Keren
disini bukan soal bagaimana kita berpakaian, bergaya, ataupun tentang kekayaan.
Keren yang dimaksud adalah tentang cara kita berpikir, bersosialisasi,
berkembang, dan yang paling penting adalah bagaimana cara kita menerapkan
sesuatu yang bernilai dan baik di mata masyarakat.
Nah, karenanya, sejak tahun 90-an,
mahasiswa—yang dulunya disebut kaum terpelajar—dianggap sebagai agent of change (agen perubahan). Mahasiswa
adalah wajah masyarakat. Cerminan masyarakat dalam bertindak—walau tidak semua
masyarakat setuju dengan apa yang dipikirkan oleh mahasiswa. Mahasiswa memiliki
peran penting dalam perkembangan suatu negara—bahkan dunia. Ingat kan,
bagaimana Soekarno dan Bung Hatta seketika memiliki semangat yang berapi-api
setelah peristiwa Rengasdengklok di tahun 1945, dimana para golongan muda
menculik dua orang terpenting Indonesia di kala itu dan mempengaruhi mereka
untuk segera memerdekakan Indonesia.
Hal terpenting yang saya catat
tentang materi kemahasiswaan adalah pesan kak Abang untuk kami, para mahasiswa
agar terus bergerak; baik itu dalam berpikir dan bertindak dengan menggunakan
media yang sudah ada dan dengan cara yang dewasa.
Setelah materi kemahasiswaan, kami
diberikan materi tentang keorganisasian oleh Kak Aslam Aziz, yang dulunya
adalah Kaisar (Ketua) KOSMIK periode 2015-2016 dan ditemani oleh Kak Yudhi,
Asisten Bidang Internal KOSMIK saat ini. Selain pemaparan struktur organisasi, kepengurusan,
serta sedikit penjelasan mengenai AD/ART dan GBHKO dalam KOSMIK, kami juga
berdiskusi tentang hal-hal menarik dan sharing
pendapat satu sama lain. Tentang bagaimana sistem pendidikan saat ini yang
kompetisinya lebih mementingkan nilai dan angka; Bukan kualitas. Tentang
gagasan bahwa manusia adalah manusia, bukan suatu produk yang selalu diberikan
ucapan “kami mencetak generasi..”, “kami
menghasilkan bibit..”, dan ucapan-ucapan lainnya.
Melalui perantara Kak Aslam dan Kak
Yudhi, kami sebagai penerima materi dibukakan pintu untuk melihat dan menelaah
KOSMIK. Ya, Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi yang bermazhab ‘proses’, dipimpin
oleh inisiatif dalam diri kita masing-masing, dengan asas interdipenden yaitu
saling bergantung satu sama lain dengan motto unik dan radikal-nya. Dan kutipan
terbaik yang saya ambil dari materi keorganisasian—yang berfokus pada
KOSMIK—adalah mengenai KOSMIK itu sendiri.
“KOSMIK keren bukan karena melakukan hal-hal besar.
Tetapi karena KOSMIK selalu memperhatikan hal-hal kecil.”-Kak Yudhi
Terakhir,
kami diberi games dan diajak menonton film karya kakak-kakak KOSMIK. Dan tentu
saja, semua hal yang diberikan pasti mempunyai pesan penting dan ada saja yang
bisa kita petik dari apa yang diberikan. Pastinya, untuk mendukung kita;
Mahasiswa baru ke arah yang lebih baik dan tidak pernah puas dalam mencari
ilmu.
OBSCURA
adalah pintu pertama kami sebelum melakukan ‘PDKT’ lebih dekat lagi dengan
KOSMIK. Dan ini adalah hal terbaik yang pernah ada; Tidak semua orang pun bisa
mengikuti prosesnya. Hanya orang-orang terpilih.
Semoga
kedepannya kita semua bisa terus berproses untuk menjadi orang yang lebih baik,
dan salah satunya bisa diimplementasikan melalui berpikir dan berkarya dalam
KOSMIK. :)
“Kami
tidak melihat hasil. Kami melihat proses!”-Kak Wawan
SALAM
BIRU MERAH!
No comments:
Post a Comment